Pembahasan yang disajikan dalam buku ini ialah tentang hal ikhwal qolbu manusia dalam kaitan untuk meneliti hal-hal yang menyehatkannya dan menanggulangi pencemaran yang membuatnya menjadi sakit. Qolbu merupakan bagian paling penting yang dimiliki oleh tubuh manusia, kedudukannya seolah-oleh bagaikan kepala dari anggota tubuh manusia, apabila ia sehat maka menjadi sehat pulalah semua anggota tubuhnya, begitu pula halnya bila ia sakit, maka akan menjadi sakitlah seluruh anggota tubuhnya.
Yang dimaksudkan dengan 'qolbu" dalam terminologi ilmu ini adalah bukan salah satu dari organ kongkrit dalam tubuh manusia yang dikenal dengan sebutan jantung, melainkan media abstrak yang menjadi sumber bagi munculnya reaksi perasaan manusia, bisikan dan nalurinya seperti cinta dan benci, senang dan dengki, jernih dan keruh, kuat dan lemah, iman dan kafir, tuguh dan goyah, yakin dan ragu, puas dan kecewa, terang dan gelap, dan lain sebagainya yang muncul dari dalam qalbu manusia.
mengingat tubuh manusia tidak selamanya sehat melainkan adakalanya sakit dan bahkan mati, bigitu pula halnya dengan qolbu, adakalanya sehat, sakit dan juga mati. Dipandang dari sudut ini, maka qolbu berhak untuk mendapatkan perhatian yang tersendiri, terpisah dari bagian tubuh lainnya. Berangkat dari realita ini maka ketabiban qolbu lebih penting kedudukannya daripada ketabiban jasmani. Sehubungan dengan hal ini Al Imam Abu Hamid Al Ghazali di dalam pendahuluan karya tulisnya yang berjudul Ihya 'Ulumud Din telah mengatakan "Buah ilmu ketabiban qolbu dan rohani ini akan menghantarkan pelakunya kepada kebahagiaan hidup yang kekal buat selamanya. Berbeda halnya dengan ketabiban untuk mengobati jasmani yang sudah pasti maasih terancam oleh penyakit lain yang merusaknya dalam waktu yang relatif singkat.